Back

IHSG Naik ke Tertinggi Baru April 6.738 Memasuki Akhir Bulan

  • IHSG naik untuk dua hari perdagangan berturut-turut.
  • SBT Indonesia untuk kuartal pertama 2025 tumbuh 55,07%, lebih rendah dari sebelumnya.
  • Peristiwa penting selanjutnya adalah data Inflasi Indonesia untuk bulan April 2025.

IHSG berada di 6.719,78 naik 0,61% pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas di 6.716,21 dan sempat turun ke terendah hari 6.688,78 dalam satu jam pertama perdagangan. Namun demikian penurunan tersebut dipangkas seluruhnya dan naik ke 6.738,35 yang merupakan tertinggi hari dan tertinggi baru April 2025. Indeks melanjutkan pemulihan dari 5.882,60 terendah 2025 yang diraih pada 8 April. Dalam basis tahun berjalan, indeks masih turun 4,95%.

Hampir semua indeks-indeks saham Indonesia bergerak positif di bawah 1%. Indeks PEFINDO I-GRADE naik 1,48, juga melanjutkan pemulihan dari terendah 2025 yang diraih sebelumnya bulan ini. PTRO dan MFIN menjadi dua kontributor terbesar penggerak indeks yang masing-masing naik 17,55% dan 11,41%, diikuti oleh DSSA yang naik 7,28% dan BNII +3,06%.

Data Inflasi Indonesia untuk Bulan April 2025 di Akhir Pekan

IHSG tampaknya mengabaikan data penyaluran kredit baru yang dirilis oleh Bank Indonesia pada pagi hari Senin. Saldo Bersih Tertimbang (SBT), yang mengukur penyaluran kredit baru, Indonesia kuartal pertama 2025 tumbuh 55,07%, lebih rendah dari 97,90% pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, rilis data selanjutnya adalah Inflasi April 2025 yang akan dirilis pada hari Jumat, 2 Mei 2025.

Rupiah melemah ke 16.859 terhadap Dolar AS setelah dibuka di 16.825 di pasar spot. Rupiah melemah untuk dua hari perdagangan berturut-turut. Namun demikian, Rupiah tampaknya masih terjebak dalam kisaran antara 16.769 dan 16.884 sejak pertengahan April. Bisa dikatakan, mata uang ini tidak akan menunjukkan pergerakan signifikan selama masih dibatasi kisaran ini.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun di 6,912 turun 0,09% setelah mencatatkan tertinggi hari di 6.923%. Imbal hasil akan mencatatkan empat penurunan harian berturut-turut jika mempertahankan posisi saat ini atau lebih rendah pada saat penutupan. Sementara imbal hasil bertenor 30 tahun di 7,130%, tidak berubah dari penutupan pekan lalu.

Emas Antam Stabil di Area RP1.960.000

Harga emas 1 gram Antam di Rp1.960.000, tidak banyak berubah dibandingkan Jumat pekan lalu di Rp1.969.000. Emas belum mampu menstabilkan diri di atas level psikologis Rp2.000.000 setelah sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di Rp2.016.000 pekan lalu. Harga Emas dunia (XAU/USD) juga stabil di area $3.300. Harga emas Antam dan XAU/USD diprakirakan akan tetap di area-area tersebut selama masa tenang di seputar tarif AS saat ini berlanjut. Namun demikian, perlu diingat akan ada rilis Nonfarm Payrolls AS pada hari Jumat, 2 Mei 2025 yang bisa memicu pergerakan XAU/USD secara signifikan.

IHSG terus naik setelah menembus lower high di area 6,510 pada pekan lalu. Kenaikan ini merupakan upaya indeks untuk mematahkan struktur lower highs dan lower lows yang dibuat indeks sejak akhir September 2024. Yang juga perlu diperhatikan adalah indeks baru saja menembus lower high lainnya di area 6.700, namun demikian, perlu diperhatikan apakah penembusan ini akan berkelanjutan atau penembusan palsu dalam beberapa hari ke depan. Jika penembusan ini solid, IHSG harus menghadapi lower high di 6.908,700. Penembusan palsu akan mengarahkan indeks ke titik tembus lower high di 6.510 dan menjadikan area 6.700 sebagai resistance kuat yang perlu dipatahkan jika ingin mencoba membalikkan tren bearish jangka panjang indeks.

Grafik Harian IHSG

Purchasing Manager Index Austria April Merosot ke 46.6 dari Sebelumnya 46.9

Purchasing Manager Index Austria April Merosot ke 46.6 dari Sebelumnya 46.9
Baca selengkapnya Previous

Prakiraan Harga USD/CAD: Menguji EMA Sembilan Hari di Dekat Level Resistance 1,3900

Pasangan mata uang USD/CAD menguat untuk hari kedua berturut-turut, diperdagangkan di sekitar 1,3890 selama sesi Eropa pada hari Senin. Namun, analisis teknis pada grafik harian mengindikasikan tren bearish yang berlaku, dengan pasangan mata uang ini terus bergerak lebih rendah dalam pola descending channel yang jelas.
Baca selengkapnya Next